Rabu, 02 Desember 2015

SUNMOR UGM

Yogyakarta adalah salah satu kota yang terkenal dengan aneka ragam wisata nya, ada banyak sekali destinasi wisata di jogja baik alami maupun buatan. salah satu destinasi wisata buatan nya adalah Sunday Morning UGM atau biasa disebut Sunmor UGM, terletak di sepanjang jl. Prof. Dr. Notonagoro yaitu di bulaksumur atau jalan depan masjid kampus UGM.

di Sunmor terdapat banyak sekali penjual aneka barang maupun makanan. apapun yang anda cari dapat ditemukan di sunmor.








Sifat Produk wisata mempunyai ciri bahwa ia tak dapat dipindahkan. Orang tak bisa membawa produk wisata pada langganan, tetapi langganan itu sendiri harus mengunjungi, mengalami dan datang untuk menikmati produk wisata itu. Begitu pula Sunmor sebagai salah satu produk pariwisata, menempakan Sunmor dalam posisi “khusus”. Dimana wisatawan tidak bisa mendapatkan “suasana” ke-sunmor-an ditempat lain. Sifat pariwisata lain adalah selalu berkaitan dengan waktu, pariwisata tidak terjadi setiap saat, hanya terjadi pada waktu-waktu tertentu. Hal ini sangat berkaitan dengan waktu luang atau leisure time, ketersediaan waktu bagi wisatawan memicu atau menumbuhkan motifasi untuk melakukan kegiatan kepariwisataan. Dalam konteks Sunmor yang terjadi setiap hari minggu merupakan –sesuai namanya- merupakan waktu yang tepat untuk wisatawan. Kebutuhan akan tempat rekreasi yang murah meriah dan mudah dijangkau dijawab dengan kehadiran Sunmor. Hal ini tentu menambah posisi tawar Sunmor sebagai daya tarik wisata.

Menurut Yoeti ( 1985:164-167), Syarat dasar dari sebuah objek wisata adalah adanya 3s, yaitu something to do, something do buy, something to see. Penjabaran 3s dari Sunmor sebagai berikut:
a. Something to do: Berbagai kegiatan yang bisa dilakukan di Sunmor, bukan hanya berbelanja –sifat dari pasar-. Keberadaan Sunmor yang berada dekat dengan Grha Sabha Pramana (GSP) UGM dan berada dilingkungan kampus. Memberikan lahan bagi wisatawan yang berkunjung ke Sunmor untuk berolah raga, Sifat GSP dan Areal Kampus –saat Sunmor berlangsung- sebagai penunjang Sunmor merupakan hubungan simbiosis mutualisme. Dengan citra UGM sebagai kampus kerakyatan, fungsi sosial bangunan/areal kampus UGM dapat dimanifestasikan sebagai sarana penyedia lahan terbuka untuk masyarakat Yogyakarta. Masyarakat atau wisatawan bisa melakukan aktifitas olah raga diminggu pagi di areal UGM kemudian dilanjutkan berkunjung ke Sunmor. Hubungan “organic” ini menambah penting posisi Sunmor dalam pemenuhan kebutuhan jasmani dan rohani masyarakat Yogyakarta.

b. Something to Buy:  Sebagai pasar tentu “membeli” adalah sifat wajib dari Sunmor, posisi Sunmor sebagai wisata belanja memang diperuntukan bagi wisatawan yang ingin membeli barang. Sunmor menawarkan berbagai produk konsumtif bagi pengunjungnya, seperti kuliner khas Yogyakarta, produk konveksi dengan harga terjangkau, barang rumah tangga dengan berbagai bentuk dan keunikan, souvenir khas Yogyakarta hingga barang-barang bekas dijual di Sunmor. Keanekaragaman produk konsumtif yang ada disunmor tidak serta merta ditemukan ditempat lain.  Keberadaan Sunmor juga memudahkan bagi wisatwan luar kota Yogyakarta untuk mencari oleh-oleh khas Yogyakarta tanpa mereka harus berkunjung ke pusat oleh-oleh.

c. Something to See: Melihat aktivitas di pasar merupakan daya tarik yang sering dikesampingkan. Lalu-lalang manusia yang sedang berinteraksi dalam proses tawar menawar merupakan salah satu bentuk aktualisasi diri. Kegiatan kepariwisataan merupakan proses penambahan nilai guna dari sebuah aktivitas. Bila diklasifikasikan ada berbagai aktifitas di Sunmor yang bisa dinikmati, dari melihat proses jual-beli, panggung-panggung hiburan yang sering diadakan di area sunmor, pengamen jalanan. Merupakan kegiatan yang bisa dinikmati setiap minggu paginya. Kelengakapan syarat 3s dari Sunmor menunjukan bahwa Sunmor UGM merupakan obyek wisata yang layak untuk dikunjungi oleh wisatawan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar